Langsung ke konten utama

PERJALANAN HIDUPKU ( part 5 ) - selesai



 KEMISKINAN YANG MEMAKSAKU UNTUK BERHENTI SEKOLAH, DAN BEKERJA DI USIA  YANG SANGAT DINI (part 5 ) - SELESAI


Perjalanan hidup seorang PMI bernama (Y.A).

Yang berasal dari kota (P).

Dan saat ini sedang bekerja di Singapura.


Aku menitipkan anakku kepada mantan suami, karena aku sudah berniat untuk bekerja ke luar negeri mengikuti temanku.

Tetapi aku tidak bilang ke orang tuaku secara jujur, karena aku tidak mau membuat mereka khawatir. Aku minta ijin untuk pergi ke Jawa untuk mencari kerja. Mereka pun tidak tahu ke mana tujuanku sebenernya.

Aku menginap di rumah temanku, sebelum keberangkatan kami ke pulau Jawa. Di Saat aku masih berada di sana, tiba-tiba aku dapat tlp dari temanku yang lain. Yang juga menawarkan pekerjaan. Dia mengatakan, aku tidak perlu ke luar negeri, cukup lah bekerja di sini saja ikut dia.

Aku pun mencoba keberuntungan dan menemui dia. Lalu aku di kenalkan dengan seorang laki-laki. Akan tetapi ada yang janggal menurutku. Karena laki-laki tersebut justru mengajakku ke hotel.

Aku menolak dan memutuskan untuk kembali ke rumah temanku, dan menguatkan tekadku untuk ikut dia  bekerja di Singapura.

Ke'esokan harinya, berangktlah kita menuju kota Cirebon. Kami di tampung di rumah sponsor selama dua minggu. Setelah itu di bawa ke sebuah PJTKI di Jakarta.

Sebulan setengah aku mengikuti pendidikan dan pelatihan di PJTKI tersebut. Tidak mudah bagiku, karena pendidikanku yang hanya sampai kelas 2 SD saja.  (Semua persyaratan administasi di urus oleh sponsor). Apa lagi dalam pelajaran bahasa inggris, itu jauh di luar perkiraanku.

Aku benar-benar tidak tahu kalau banyak sekali proses yang harus aku lewati, untuk bisa bekerja di luar negeri. Bahkan orang-orang yang ada di PJTKI tersebut menawarkan aku untuk pindah tujuan ke Malaysia saja. Karena tidak terlalu sulit untuk belajar bahasanya.

Tapi aku tetap dengan tekadku, dan aku tetap melanjutkan pendidikan & pelatihan agar bisa di berangkatkan ke Singapura.

Akhirnya akupun berangkat ke Singapura, sekitar tahun 2016. Dan mulai bekerja setelah mengikuti beberapa proses lanjutan, yang di urus oleh agency.

Saat sudah dua minggu bekerja, baru lah HP ku di berikan oleh employer, dan aku di ijinkan untuk menggunakannya.

Saat itulah aku menghubungi Ibuku di kampung, dan aku mangatakan yang sebenarnya kalau aku bekerja di Singapura.

Selama ini aku sengaja tidak memberitahu dulu, karena masih dalam proses dan aku tidak mau membuatnya khawatir.

Ibuku menangis sejadi-jadinya karena kaget dan tidak pernah membayangkan kalau aku sudah berada jau di Negeri orang.

Namun di balik hal itu, ada rasa lega karena aku masih menerim sisa gaji setiap bulan, dan aku bisa mengirimkan ke Ibuku.

Aku bekerja pada sebuah keluarga, yang juga ada seorang PRT lain di rumah itu, yang sudaah bekerja lebih dulu sebelum aku datang.

Meskipun tidak mudah, tapi aku berusaha beradaptasi dan bertaahan karena aku tahu, aku sangat membutuhkan pekerjaan ini.

Aku bekerja hingga finish kontrak selama dua tahun, tetapi teman kerjaku memutuskan untuk pulang. Lalu aku di minta untuk menambah kontrak setahun lagi.

Namun hanya bertahan selama enam bulan saja, karena aku merasa beban kerjaku semakin berat setelah teman kerjaku pulang. 

Bosku juga tidak mengambil pekerja lain sebagai penggantinya. Dan aku memutuskan untuk break kontrak dan pulang saja.

Setelah tiga bulan di rumah, aku berniat kembali lagi ke Singapura. Akhirnya aku berangkat memalui seorang penyalur yang bisa memberangkatkan aku lewat Batam. Hanya beberapa hari saja di batam, aku pun menyeberang masuk ke Singapura dengan naik ferry dari Batam.

Kepergianku yang kedua ini, tidak seberuntung yang pertama. Yang bisa lagsung bekerja pada satu employer hingga lebih dari dua tahun. 

Untuk yang kalai ini, beban kerjakua sangat berat. Dari jam lima pagi hingga jam duabelas malam, aku bekerja secara nonstop. Tidak di ijinkan memiliki HP, juga tidak ada hari libur. 

Aku di ajak ke tempat agency untuk mengambil pasport yang masih di simpan agency. Tetapi pada kesempatan itu aku gunakan untuk bicara ke agencyku, kalau aku minta transfer karena kerjaku sangat berat. 

Hal itu membuat employerku marah. Setelah kamia sampai di rumah, aku di marah habis -habisan. Tetapi pada akhirnya dia mengijinkan aku untuk mencari employer lain dan di kembalikanlah aku ke agency. 

Setelah dua minggu, aku sebenarnya sudah mendapatkan employer. Akan tetapi orang yang akan mempekerjakanku masih holiday. Dan aku tidak mau terlalu lama tanpa kepastian.

Akhirnya aku menerima interview lain, dan bertemu dengan employer yang mau mengambilku. Akupun mulai bekerja lagi dengan employer yang baru. Dan aku bekerja dengan mereka ingga sekarang...

---Selesai---


Note : dari nara sumber

#Demikian sepenggal cerita perjalananku, dari latar belakang, hingga sampai akhirnya aku memutuskan untuk menjadi PMI. Pergi ke Singapura dan bekerja sebagai PRT migran.


Cerita ini berdasarkan sharing dan interview dari nara sumber.

Di tulis dan di narasikan oleh : penanovia.id

Di muat atas persetujuan nara sumber. 



Semoga ada hikmah yang bisa kita 

  









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seminar Perempuan KBRI Singapura

SEMINAR PEREMPUAN Perilaku Sehat, Wanita Tangguh. KBRI Singapura, minggu 29-09-2024 Dharma Wanita Persatuan KBRI Singapura mengadakan acara seminar bertema perempuan, yang diadakan di ruang Nusantara KBRI Singapura. Dr. Merisa Auditanya Taufik menjadi pembicara di acara tersebut, yang memberikan materi seminat tentang hal-hal yang tentang kesehatan perempuan. Dan  dihadiri oleh kurang lebih 200  pekerja migran Indonesia yang merupakan pekerja perempuan. Acara dibuka dengan sambutan dari Ibu Nuri Widowati Suryo Pratomo sebagai ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI Singapura. Yang kemudian dilanjutkan ke acara inti. Pemaparan materi diawali dengan point penting yaitu : Perempuan Adalah Sosok Penting Kehidupan.  1.Karena perempuan diberikan rahim untuk proses kelangsungan hidup manusia. 2.Perempuan dibekali naluri keibuan untuk meberikan cinta dan kehangatan. 3.Perempuan sebagai 'sekolah pertama' untuk anak-anaknya. Kemudian dilanjut dengan materi-materi yang tidak ...

PMI BERTAHAN DI LUAR NEGERI KARENA APA?

                                  Bertahun-Tahun Bertahan di Negara orang, Sampai Kapan? Bicara tentang PMI (Pekerja Migran Indonesia) memang selalu menarik, karena ada banyak cerita yang beragam dan mungkin hanya difahami oleh sesama PMI itu sendiri, dan mereka yang memiliki concern terhadapa permasalahan PMI. PMI berasal dari berbagai background kehidupan yang bermacam-macam. Namun pada dasarnya, kondisi ekonomi-lah yang menjadi alasan terbesar, yang membuat mereka harus meninggalkan Indonesia untuk bekerja di negara orang.Tidak semua orang bisa memahami PMI, baik dari latar belakang, kondisi kerja, juga kesehatan mental karena tekanan yang harus dialaminya. Di sini kita akan mengupas kondisi yang dialami PMI pada umumnya. Khususnya sektor pekerja rumah tangga. Pada tahap awal ketika PMI baru menginjakkan kaki di negara orang atau masuk ke tempat kerja, pasti mengalami yag nemanya "culture shock". Ya...

RENUNGAN SENJA KORBAN HUMAN TRAFICKING part-6

  TAK PERNAH KU SANGKA AKU AKAN MENGHABISKAN MASA TUAKU SENDIRIAN. Renungan senja seorang mantan PMI yang pernah bekerja di Malaysia. Dia yang pernah menjadi korban human traficking, dan hampir kehilangan nyawa di ujung senapan seorang mandor perkebunan kelapa sawit. Edisi sebelumnya ... Kami harus mendekam di tahanan karena di anggap melangar undang-undang imigrasi. Selain di anggap memalsukan data, kami juga bekerja secara ilegal tanpa ada dokumen resmi.  Yang sebenarnya kami adalah korban dari para sponsor atau calo yang memperjual belikan kami layaknya barang.  Ya. Kami adalah korban human traficking, kami adalah korban dari jaringan perdagangan orang. Setelah melewati waktu beberapa bulan kami di dalam tahanan akhirnya kami di keluarkan untuk kemudian di deportasi. Kami di bawa ke pelabuhan dan di seberangkan dengan perahu kecil dengan tangan terborgol satu sama lain. Entah bagaimana nasib kami andai saja ada kecelakaan atau perahu itu terbalik. Tapi begitulah kenyat...