DI BALIK SENYUM SEORANG PMI (Part 6) - Selesai
Cerita sebelumnya : https://penanoviasg.blogspot.com/2020/10/di-balik-senyumku-kusimpan-sejuta_3.html?m=1
Aku pulang dari Singapura dengan membawa trauma karena kekerasan yang aku alami. Tidak lama setelah itu, suamiku memutuskan untuk merantau ke Brunei dan bekerja di sana. Sementara aku, kembali lagi berjualan online karena tidak mau menganggur di rumah. Tapi setelah setahun aku mulai mendengarkan suara-suara yang tidak mengenakkan dari kerabat suamiku. Karena menurut mereka, suamiku banting tulang di negara orang, sementara aku hanya di rumah menghabiskan saja bersama anak dan Umiku.
Hal ini pelan- pelan membuatku merasa terpuruk. Sedangkan selama ini aku yang bekerja bahkan aku mengalami kekerasan-pun, aku telan semuanya demi keluarga. Aku-pun berunding lagi dengan Umi, juga minta ijin ke suami, kalau aku mau ke Singapura lagi untuk bekerja. Sumaiku mengijinkan dan dia memutuskan untuk pulang dari brunei.
Setelah aku mulai bekerja lagi, sementara suami sudah di rumah. mulalah aku dengar berita- berita yang tidak enak tentang dia. Aku dengarkan saja tanpa bisa berbuat apa-apa karena posisi kita juga berjauhan, aku pun tiak tahu apakah berita itu benar atau tidak.
Hingga pada satu saat aku di kabari oleh saudaraku, yang mengatakan bahwa suamiku berada di rumah seorang perempuan, dan hampir di gerebeg warga. Entah kenapa hatiku menjadi dingin, sakit dan kecewa itu pasti, tapi mungkin karena sudah bertahun-tahun aku esering menerma perlakuan buruk dari suamiku, yang membuat aku tidak lagi merasakan sakit itu secara berlebihan.
Ada satu waktu aku bicara terus terang kepadanya, aku mengatakan kalau perasaanku sudah hambar, aku merasa tidak ada lagi yang harus di perjuangkan, kecuali tanggung jawabku kepada anak semata wayangku. Setelah kami sama-sama bicara dengan kepala dingin, kami pun sepakat untuk berpisah saja, tapi karena aku masih di Singapura dan kami berjauhan, sehingga kami belum bisa mengurus perceraian secara syah.
Mungkin sudah cukup perjuanganku untuk mempertahankan rumah tanggaku. Tetapi aku tidak akan pernah berhenti memperjuangkan masa depan anakku, aku juga akan terus berjuang untuk memenuhi janjiku kepada Almarhum Abah, yaitu membahagiakan Umi.
#Selesai
Cerita berdasarkan sharing/interview dengan nara sumber
Ditulis dan dinarasikan oleh : Pena Novia
Kata penutup dari : Pena Novia
Nara sumber adalah seorang PMI yang hingga saat ini masih bekerja di Singapura. Dia berbagi kisah perjalanan hidupnya, untuk di jadikan sebagai pengingat dan pelajaran dalam hidup.
Karena kita yakin, dalam setiap perjalanan, pasti ada cerita. Dalam setiap cerita, pasti ada hikmah dan pelajaran. Tidak ada perjuangan yang sia-sia. Tidak ada pengorbanan yang sia-sia. Selama kita masih bernafas, pasti ada harapan. Teruslah berjalan, teruslah berjuang.Hingga pada saatnya nanti : Tuhan memanggil kita pulang ---
#Sampai jumpa di cerita -cerita selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar