pulang di masa pandemi tapi seperti terpenjara di rumah sendiri .
Seorang PMI asala jawa timur . memutuskan untuk break konrak karena ketidka cocokan di tempat kerja .
Dan dia harus pulang meskipun di masapendemi yang semakin mengkhawatirkan .
karena employer/ bos nya tidak mengijinkan dia untuk transfer atau mencari majikan baru .
pada hari minggu tgl 12/04/2020. dia terbang daro changi air port menuju jakarta .
yang sebenarnya dia sudah ada ticket untuk terbang menuju surabaya .
tapi karena maskapai penerbangan nya menghentikan peleyanan untuk sementara
( hingga batas waktu yang belum di tentukan )
employernya take a quick action .dengan mencarikan ticket dari maskapai penerbangan lain .
Dari bandara changi dia mengikuti proses ynag di tentukan . melakukna pemeriksaan sushu tubuh dan mengisi formulir yang di sediakan .
begitu pula setelah dia sampai di jakarta .
karena dia tidak mengalami gejala gejala yang menunjukkan ada masalah
dia bisa transit menuju surabaya .
begitupun di bandara junda surabaya .dia bisa langsung menuju ke kota T .
karena anak anak nya tinggal ersama ibunya di sebuaha desa di kota tersebut .
sementara suaminya yang juga seorang PMI masih berada di malysia .
aku hanya bisa melihat anak ku dari jendela
sesampainya di kampung . dia harus mengikuti aturan yang di buat oleh kepala desa .
yaitu karantina mandiri .
dan menurut dia . di desa tersebut sudah memiliki persiapan yang ''cukup lumayan memadahi '' untuk memfasilitasi warganya yang datang/ pulang dari luar kota ataupun luar negeri .
dan harus menjalankan karantina mandiri .
di siapkan sebuah edung sekolah dasar untuk sementara di jadikan tempat karantina bagi warganya .
dia masih beruntung juga karena ada saudaranya yang memiliki warung dan bisa dia gunakan untuk tingal dan menjalani karantina .
tapi ada hal yang membuat nya merasa aneh sekaligus sedih .
setiap hari keluarganya ( termasuk anaknya ) .
datang mengirimkan makanan dan hanya di taruh di teras /depan warung yang dia tinggali .
dan dia hanya bisa melihat nya dari balik jendela .
rasanya seperti seorang pesakitan .
rasa rindu dan sedih bercampur jadi satu .
ketika saya masih berada di singapura ,saya membayangkan segera
Komentar
Posting Komentar