Langsung ke konten utama

jebakan di balik pesangon * JEBAKAN DI BALIK PESANGON *Buat mbak - mbak sesama PMI ataupun CPMI .( Calon pekerja migrant indonesia ).Bila anda atau teman dan saudara anda mau bekerja ke luar negeri ( Khususnya PRT ) Cari lah informasi yang sebanyak banyak nya tentang rule dan regulasi di negara tujuan .Selain melihat / mendengar tentang gaji yang tinggi .Cari lah informasi tentang hak - hak mu yang bener2 terlindungi yang mana..Dan pelajarilah tentang hal - hal buruk dari kejadian yang menimpa teman2 kita .Kalau tidak faham ..Bertanyalah ..Kenapa hal itu bisa terjadi ??Dari situ kita bisa mempersiapkan diri secara mental .Pembekalan pemahaman dan pembekalan mental adalah hal yang sangat penting sebelum kita bekerja di luar negeri.Termasuk perlindungan hak hak kita ..Bila terjadi hal hal yang tidak di inginkan .Karena tidak ada yang tahu seperti apa kondisi kerja yang kita hadapi ..Cari lah info juga tentang beaya penempatan / placement fee ..Jangan di hitung berapa bulan ..Tapi jumlah total / nominal yang harus di bayarkan ..Jangan tergiur dengan " pesangon " Karena hal itu adalah jebakan ..Ketika anda mendapatkan pesangon 3 jt ..Apa kah itu rejeki ??Jawabnya ..BUKAN !!!Karena dari pesangon itu akan di tambahkan ke dalam agency fee yang harus di bayar dengan sistem potongan gaji ..Apa kah pesangon 3 juta..Berarti potongan gaji hanya akan di tambah setengah bulan dari beaya yang sebenarnya ??Jawab nya ...TIDAK MUNGKIN !!!Dan bila kita mengalami hal yg tudak sesuai harapan ..Terpaksa harus pulang sebelum hutang kita lunas ..Apa kah recruitment / sponsor yg memberikan pesangon akan menyambut dengan pelukan haru ???TIDAK !!!Cari lah agency / pt yang benar2 mengikuti aturan yang berlaku dan legal ( Terutama buat yang belum pernah kerja ke luar negeri ) Karena belum tahu kondisi di negara tempatan seperti apa ..#noviaarluma

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seminar Perempuan KBRI Singapura

SEMINAR PEREMPUAN Perilaku Sehat, Wanita Tangguh. KBRI Singapura, minggu 29-09-2024 Dharma Wanita Persatuan KBRI Singapura mengadakan acara seminar bertema perempuan, yang diadakan di ruang Nusantara KBRI Singapura. Dr. Merisa Auditanya Taufik menjadi pembicara di acara tersebut, yang memberikan materi seminat tentang hal-hal yang tentang kesehatan perempuan. Dan  dihadiri oleh kurang lebih 200  pekerja migran Indonesia yang merupakan pekerja perempuan. Acara dibuka dengan sambutan dari Ibu Nuri Widowati Suryo Pratomo sebagai ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI Singapura. Yang kemudian dilanjutkan ke acara inti. Pemaparan materi diawali dengan point penting yaitu : Perempuan Adalah Sosok Penting Kehidupan.  1.Karena perempuan diberikan rahim untuk proses kelangsungan hidup manusia. 2.Perempuan dibekali naluri keibuan untuk meberikan cinta dan kehangatan. 3.Perempuan sebagai 'sekolah pertama' untuk anak-anaknya. Kemudian dilanjut dengan materi-materi yang tidak ...

PMI BERTAHAN DI LUAR NEGERI KARENA APA?

                                  Bertahun-Tahun Bertahan di Negara orang, Sampai Kapan? Bicara tentang PMI (Pekerja Migran Indonesia) memang selalu menarik, karena ada banyak cerita yang beragam dan mungkin hanya difahami oleh sesama PMI itu sendiri, dan mereka yang memiliki concern terhadapa permasalahan PMI. PMI berasal dari berbagai background kehidupan yang bermacam-macam. Namun pada dasarnya, kondisi ekonomi-lah yang menjadi alasan terbesar, yang membuat mereka harus meninggalkan Indonesia untuk bekerja di negara orang.Tidak semua orang bisa memahami PMI, baik dari latar belakang, kondisi kerja, juga kesehatan mental karena tekanan yang harus dialaminya. Di sini kita akan mengupas kondisi yang dialami PMI pada umumnya. Khususnya sektor pekerja rumah tangga. Pada tahap awal ketika PMI baru menginjakkan kaki di negara orang atau masuk ke tempat kerja, pasti mengalami yag nemanya "culture shock". Ya...

RENUNGAN SENJA KORBAN HUMAN TRAFICKING part-6

  TAK PERNAH KU SANGKA AKU AKAN MENGHABISKAN MASA TUAKU SENDIRIAN. Renungan senja seorang mantan PMI yang pernah bekerja di Malaysia. Dia yang pernah menjadi korban human traficking, dan hampir kehilangan nyawa di ujung senapan seorang mandor perkebunan kelapa sawit. Edisi sebelumnya ... Kami harus mendekam di tahanan karena di anggap melangar undang-undang imigrasi. Selain di anggap memalsukan data, kami juga bekerja secara ilegal tanpa ada dokumen resmi.  Yang sebenarnya kami adalah korban dari para sponsor atau calo yang memperjual belikan kami layaknya barang.  Ya. Kami adalah korban human traficking, kami adalah korban dari jaringan perdagangan orang. Setelah melewati waktu beberapa bulan kami di dalam tahanan akhirnya kami di keluarkan untuk kemudian di deportasi. Kami di bawa ke pelabuhan dan di seberangkan dengan perahu kecil dengan tangan terborgol satu sama lain. Entah bagaimana nasib kami andai saja ada kecelakaan atau perahu itu terbalik. Tapi begitulah kenyat...