Langsung ke konten utama

KACA MATA GRATIS DARI HOME UNTUK DOMESTIC WORKERS


KESEHATAN MATA YANG MENJADI SALAH SATU CONCERN 
DAN PERHATIAN HOME TERHADAP PEKERJA MIGRANT.

Pda hari minggu tgl 24 -11-2019
HOME SINGAPORE bekerja sama dengan one sight clinic .
 memberikan pelayanan  pemeriksaan mata dan pemberian kacamata gratis
kepada ratuan pekerja migrant ( domestic workers )
bertempat di UWC east tampenis 
( united world college east ).
program ini merupakan bentuk kepedulian HOME SINGAPORE kepada pekerja migrant
( sektor pekerja rumah tangga ).

Ada sekitar 319 yang mendapatkan test pemeriksaan pada hari itu .
yang merupakan follow up dari test awal yang di kakukan pada beberapa bulan sebelum nya .
mereka terdiri dari HOME volunteer .
Dan juga student dari HOME ACADEMY .


Di antara 319 pekerja yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan pada  hari itu .
one sight clinic mebagikan 143 kacamata kepada mereka yang memang membutuhkan kacamata .
dan bisa di lakukan pada hari itu .
Dan masih ada 28 penerima yang harus menunggu proses pembuatan nya .
karena termasuk yang special dan harus di lakuakn di lab .
Hal itu di karenakan level kebutuhan nya berbeda dari yang biasa dan tidak bisa di lakukan pada hari itu .


HOME VOLUNTEER bekerja sejak pagi hingga selesai .bahkan ada yang memulai bekerja sejak hari sabtu 23-11-2019 ,untk menyiapkan segala keperluan yang di butuhkan .
Respond dari pekerja migrant sangat bagus dan mereka berterima kasih karena hal ini sangat membantu .
Hal yang awalnya tidak di sadari karena merasa tidak punya masalah yang berarti dengan penglihatan.
dan tidak merasa perlu untuk memeriksakan mata ke clinic atau docter secara khusus sebelum nya .
Dan kami sebagai pekerja migrant berharap .
lain kali akan ada program -program seperti ini lagi .
agar lebih banyak pekerja migrant yang membuthkan kacamata bisa terbantu
dengan adanya program pemeberian kaca mata gratis ini .

kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada
-home singapore 
- one sight ckinic 
- sister sisi sukiato 
da team volunteer .
yang sudah melakukan tugas nya dalam projeck ini dengan penuh tanggung jawab .



penulis : NA


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seminar Perempuan KBRI Singapura

SEMINAR PEREMPUAN Perilaku Sehat, Wanita Tangguh. KBRI Singapura, minggu 29-09-2024 Dharma Wanita Persatuan KBRI Singapura mengadakan acara seminar bertema perempuan, yang diadakan di ruang Nusantara KBRI Singapura. Dr. Merisa Auditanya Taufik menjadi pembicara di acara tersebut, yang memberikan materi seminat tentang hal-hal yang tentang kesehatan perempuan. Dan  dihadiri oleh kurang lebih 200  pekerja migran Indonesia yang merupakan pekerja perempuan. Acara dibuka dengan sambutan dari Ibu Nuri Widowati Suryo Pratomo sebagai ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI Singapura. Yang kemudian dilanjutkan ke acara inti. Pemaparan materi diawali dengan point penting yaitu : Perempuan Adalah Sosok Penting Kehidupan.  1.Karena perempuan diberikan rahim untuk proses kelangsungan hidup manusia. 2.Perempuan dibekali naluri keibuan untuk meberikan cinta dan kehangatan. 3.Perempuan sebagai 'sekolah pertama' untuk anak-anaknya. Kemudian dilanjut dengan materi-materi yang tidak ...

PMI BERTAHAN DI LUAR NEGERI KARENA APA?

                                  Bertahun-Tahun Bertahan di Negara orang, Sampai Kapan? Bicara tentang PMI (Pekerja Migran Indonesia) memang selalu menarik, karena ada banyak cerita yang beragam dan mungkin hanya difahami oleh sesama PMI itu sendiri, dan mereka yang memiliki concern terhadapa permasalahan PMI. PMI berasal dari berbagai background kehidupan yang bermacam-macam. Namun pada dasarnya, kondisi ekonomi-lah yang menjadi alasan terbesar, yang membuat mereka harus meninggalkan Indonesia untuk bekerja di negara orang.Tidak semua orang bisa memahami PMI, baik dari latar belakang, kondisi kerja, juga kesehatan mental karena tekanan yang harus dialaminya. Di sini kita akan mengupas kondisi yang dialami PMI pada umumnya. Khususnya sektor pekerja rumah tangga. Pada tahap awal ketika PMI baru menginjakkan kaki di negara orang atau masuk ke tempat kerja, pasti mengalami yag nemanya "culture shock". Ya...

AKU DIPULANGKAN DAN DI BLACKLIST

TERJEBAK LOAN SHARK / RENTENIR DI SINGAPURA. Kak aku di blacklist dan tidak bisa ke Singapura lagi. Padahal aku masih ingin bekerja kak. Begitulah kalimat yang terucap dari seoarang PMI. Meskipun kalimat itu di sampaikan melalui chat, tapi bisa kita rasakan ada rasa kecewa, sedih namun pasrah yang tergambar di sana. Ya, dia adalah seorang PRT migran yang harus pulang ke indonesia baru -baru ini, dan ingin berbagi cerita tentang pengalaman pahit yang di alaminya. Perkenalkan Namaku Ruby, aku adalah seorang ibu PMI asal Jawa Tengah, tepatnya dari sebuah desa di kabupaten Brebes.  Aku seorang ibu tunggal dengan tiga anak, yang menjadi PMI dan bekerja di Singapura. Aku ingin menjadikan pengalaman buruk ini sebagai pelajaran dan juga pengingat untuk kawak-kawan yang lain. Agar kita lebih berhati-hati dan mencari tahu apa tentang hal hal yang membahayakan diri kita sebagai PMI. Aku bekerja menjaga lansia ( Ahgong ). S elama tiga tahun bekerja, aku menjalani pekerjaanku sebaik mungkin. Me...