Langsung ke konten utama

LIMA BELAS TAHUN HOME MEMPERJUANGKAN PEKERJA MIGRAN



RUMAH BARU UNTUK AKTIVITAS HOME VOLUNTEER 

Sudah 15 tahun HOME memperjuangkan hak bagi pekerja migran di singapura .
Melalui adovocasi dan pendampingan dalam kasus hukum yang di hadapi oleh pekerja migran .
Serta menyediakan shelter bagi mereka yang mendapatkan perlakuan tidak layak dari employer .
HOME adalah juga sebuah rumah bagi pekerja migran yang mencari perlidungan .
Dengan merayakan hari jadi HOME yang ke lima belas tahun .
sekaligus mengadakan syukuran atas di bukanya office baru untuk HOME KARTINI VOLUNTEER bertugas dan beraktivitas di hari minggu .
Yang bertempat di cityplaza . atau tempat yang sangat familiar bagi PMI singapura .karena merupakan area central bagi PMI .
Sengaja memilih lokasi di tempat tersebut atas permohonan dari volunteer kartini /volunteer HOME yang merupakan PMI .
Hal tersebut bukan tanpa alasan .tapi memang dengan tujuan untuk memudahakan sesama PMI yang ingin bertemu dengan volunteer  ,entah untuk mendapatkan counselling face to face .mendapatkan informasi tentang kursus - kursus yang ada di HOME ACADEMY .
Atau hanya sekedar singgah dan  bersilaturahmi sesama PMI.
Selain dari pada itu .pembukaan office yang baru ini juga sengaja di jadikan awal pertemuan atau pemeeting dengan ketua ketua organisasai PMI yang ada di singapura .
Untuk  memaparkan projeck comunity building ,edukasi & leadership training .yang akan di berikan kepada leaders atau pengurus - pengurus organisasai PMI .untuk mengokohkan lagi organisasai organisasi mereka sesuai dengan visi dan misi mereka .
Dan juga untuk mempersiapkan  mereka sebagai embasador yang bisa menyuarakan hak hak pekerja mewakili PMI di singapura .
Melalui kegiatan dan aktivitas organisasai mereka .

Kehangatan dan rasa kekeluargaan semakin terasa ketika teman teman PMI dan beberapa staf HOME  beramah tamah .Duduk dan makan bersama tanpa sekat dan tanpa perbedaan pelayanan .
Suasana KEINDONESIAAN pun sangat terasa dengan di lantunkan nya lagu ibu kita KARTINI .
kebersamaan dengan semangkok bakso .
Semoga ini menjadi awal yang baik bagi semua PMI yang ada di singapura .
Agar merasa memiliki platfrom atau tempat menyalurkan suara untuk di sampaikan kepada pihak pihak yang menjadi pemangku kebijakan .
Baik di singapura maupun di indonesia .




Happy anniversary yang ke 15 buat HOME SINGAPORE
Semoga terus membawa perubahan  demi kesejahteraan pekerja migran .
Dan terus memperjuangkan hak hak pekerja migran di singapura .

Salam PMI 
PMI  bersuara 
PMI bisa 

photo credit : random 
penulis         : NA



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seminar Perempuan KBRI Singapura

SEMINAR PEREMPUAN Perilaku Sehat, Wanita Tangguh. KBRI Singapura, minggu 29-09-2024 Dharma Wanita Persatuan KBRI Singapura mengadakan acara seminar bertema perempuan, yang diadakan di ruang Nusantara KBRI Singapura. Dr. Merisa Auditanya Taufik menjadi pembicara di acara tersebut, yang memberikan materi seminat tentang hal-hal yang tentang kesehatan perempuan. Dan  dihadiri oleh kurang lebih 200  pekerja migran Indonesia yang merupakan pekerja perempuan. Acara dibuka dengan sambutan dari Ibu Nuri Widowati Suryo Pratomo sebagai ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI Singapura. Yang kemudian dilanjutkan ke acara inti. Pemaparan materi diawali dengan point penting yaitu : Perempuan Adalah Sosok Penting Kehidupan.  1.Karena perempuan diberikan rahim untuk proses kelangsungan hidup manusia. 2.Perempuan dibekali naluri keibuan untuk meberikan cinta dan kehangatan. 3.Perempuan sebagai 'sekolah pertama' untuk anak-anaknya. Kemudian dilanjut dengan materi-materi yang tidak ...

PMI BERTAHAN DI LUAR NEGERI KARENA APA?

                                  Bertahun-Tahun Bertahan di Negara orang, Sampai Kapan? Bicara tentang PMI (Pekerja Migran Indonesia) memang selalu menarik, karena ada banyak cerita yang beragam dan mungkin hanya difahami oleh sesama PMI itu sendiri, dan mereka yang memiliki concern terhadapa permasalahan PMI. PMI berasal dari berbagai background kehidupan yang bermacam-macam. Namun pada dasarnya, kondisi ekonomi-lah yang menjadi alasan terbesar, yang membuat mereka harus meninggalkan Indonesia untuk bekerja di negara orang.Tidak semua orang bisa memahami PMI, baik dari latar belakang, kondisi kerja, juga kesehatan mental karena tekanan yang harus dialaminya. Di sini kita akan mengupas kondisi yang dialami PMI pada umumnya. Khususnya sektor pekerja rumah tangga. Pada tahap awal ketika PMI baru menginjakkan kaki di negara orang atau masuk ke tempat kerja, pasti mengalami yag nemanya "culture shock". Ya...

RENUNGAN SENJA KORBAN HUMAN TRAFICKING part-6

  TAK PERNAH KU SANGKA AKU AKAN MENGHABISKAN MASA TUAKU SENDIRIAN. Renungan senja seorang mantan PMI yang pernah bekerja di Malaysia. Dia yang pernah menjadi korban human traficking, dan hampir kehilangan nyawa di ujung senapan seorang mandor perkebunan kelapa sawit. Edisi sebelumnya ... Kami harus mendekam di tahanan karena di anggap melangar undang-undang imigrasi. Selain di anggap memalsukan data, kami juga bekerja secara ilegal tanpa ada dokumen resmi.  Yang sebenarnya kami adalah korban dari para sponsor atau calo yang memperjual belikan kami layaknya barang.  Ya. Kami adalah korban human traficking, kami adalah korban dari jaringan perdagangan orang. Setelah melewati waktu beberapa bulan kami di dalam tahanan akhirnya kami di keluarkan untuk kemudian di deportasi. Kami di bawa ke pelabuhan dan di seberangkan dengan perahu kecil dengan tangan terborgol satu sama lain. Entah bagaimana nasib kami andai saja ada kecelakaan atau perahu itu terbalik. Tapi begitulah kenyat...