laili ulfah
Seorang itsri dan ibu dari 2 anak yang masih kecil .
terpaksa harus meninggalkan keluarganya untuk mengadu nasib dan menjadi PMI di singapura .
Berharap untuk bisa membantu perekonomian keluraga .
namun rupanya nasib masih belum berpihak bagi mbak laili .
yang sekarang harus berjuang dalam penyembuhan ,dan dalam kondisi ekonomy yang sangat sangat terbatas .
karena tidak bisa bekerja dan mencari penghasilan .
saat ini mbak laili hidup menumpang di rumah bibi nya , bersama anak nya yang pertama yang masih duduk di kelas 5 SD.
Sementara anak yang ke 2 berada di cilacap bersama suami mbak laili yang sedang dalam pengobatan dan di rawat oleh orang tuanya .
dan mertua mbak laili ingin meringankan beban mereka dengan merawat salah satu cucunya itu .
kronology atau kejadian yang di alami oleh teman kita laili ulfah .
pada tgl 13 mei 2019 mbak laili sampai di singapura dan tinggal di tempat agency .'
sambil melengkapi proses adaministrasi sebelum di ambil oleh employer nya .
dia tinggal beberapa hari di tempat agency hinga pada tgl 20 mei 2019 mbak laili di ambil oleh employer dan mulai bekerja di sebuah unit di lantai 4 di sebuah HDB.
Dia pun mulai bekerja di hari itu .namun malang tka dapat di tolak .
Di hari yang sama mbak laili mengalami nasib yang tidak beruntung .
ketika dia sedang melakukan paggilan tlp di tepi jendela dapur .
hp nya terjatuh di tepian di bawah jendela ..pada saat itu dia tidak berpikir panjang .dan hanya karena hp tersebut adalah pemberian dari abangnya yang bekerja di malaysia .
dia mengambil hp tersebut dengan cara keluar dari jendela .
Dia berhasil mengambilmya .namun ketika dia berusaha untuk masuk kembali lewat jendela tersebut
dia keilangan kontrol dan terjatuh .hingga dia mengalami patah tulang kaki yang sangat parah .
dia di larikan ke rumah sakit dan di lakukan operasi untuk memasang besi di kaki kanan nya dan lengan bagian kiri .
saya ( penulis ) mengetahui tentang mbak laili yang berda di rumah sakit dari ibu sisi dan meminta kami untuk mnejenguk dan mencari tahu tentang koindisi nya .
dan apa yang bisa kami atau HOME lakukan untuk membantunya .
akhirnya kami HOME VOLUNTEER mendatangi rumha sakit tersebut dan melihat secara langsung kondisi nya .
pada sore hari tgl juni /hari raya idul fitri .
seperti ini lah kondisi nya pada saat kami datang .
dan kami tahu dia sangat terpukul .down dan merasa bingung karena tidak tahu apa yang akan terjadi nanti .dan bagaimana nasib nya .
karena saat itu dia bilang kalau saya pulang dalam keadaan seperti ini bagimana mbak .siapa yang harus membeayai ..saya gak punya duit .
Tentu kami tahu bagaimana panic nya dia .karena dia juga tidak tahu harus bicara dengan siapa .
dan kami mengetahui bahwa pihak KBRI dan CDE sudah turun tangan dan menangani nya .
saat itu kami sebagai volunteer hanya fokus untuk menghidupkan semangat nya agar dia tidak merasa sendiri .
Kami dari home terutama ibu sisi akan tetap bersedia memberikan bantuan sesuai apa yang di butuhkan .karena pihak rumah sakit pun tidak akan mengizinkan pulang bila belum di nyatakan kondisi nya fit untuk melakukan perjalanan atau pulang .
Kalau toh nanti dia harus meninggalkan rumah sakit karena keterbatasan beaya .namun dia masih belum fit untuk pulang .
HOME akan mencarikan donatur yang bisa menjamin keberadaan nya di singapura selama dalam penyembuhan .dan di tampung di shelter sampai dokter menyatakan dia fit untuk pulang .
Tapi kami hanya sebagai pihak yang mengetahui saja dalam kasus ini .
Dan kami ada untuk mensuport dia .
saya tinggalkan no hp saya agar dia bisa menghubungi saya kapan saja .meski pun hanya sebagai pendengar ..
dan dia menghubungi sayapada tgl 8 juni untuk memberitahu bahwa dia habis di operasi.
komunikasi pun treus kita lakukan untuk mengetahui perkembangan nya .dan untuk memberi semangat .
dan saya hanya bisa mendoakan agar dia cepat pulih dan cepat bisa pulang bertemu keluarganya .
tapi kalau pun dia masih berada di rumah sakit ,,saya berjanji akan menyempatkan waktu untuk menjenguknya setiap hari libur saya yang hanya bisa di hari minggu ,meskipun harus menunggu semua kegiatan saya selesai .
pasti saya sempatkan meskipun sudah malam .
pada kunjungan yang ke 2 tangisnya pecah ..karena tidak ada seorang pun yang mengunjunginya dan dia baru pertama kali ke singapura .
tidak ada teman atau saudara yang bekerja di singapura .
dan saya meminta dia untuk keluarkan saja uneg unegnya agar merasa lebih lega .
saya katakan jangan putus asa .mungkin tuhan punya rencana lain nanti rejekinya sampean mmg ada di kampung halaman mungkin dengan usaha kecil kecilan .
menjadi PMI bukanlah jalan satu satu nya .hidup harus terus berjalan demi anak2 .
dan mbak laili masih punya suami masih bisa saling mendukung satu sama lain.
Barulah dia bercerita yang justru membuat saya terkejut sekaligus sedih .
karena ternyata suaminya dalam kondisi sakit dan tinggal di cilacap bersama keluarganya .
karena keluarga mertuanya ingin membantu merawatnya dan juga anak yang yang no 2 .
semata mata untuk meringankan beban nya .
sementara anak yang no 1 tinggal bersama bibi nya mbak laili di gresik .
atau tepatnya di desa mojopetung - kec dukun - kab gresik .
karena mereka belum memiliki rumah sendiri , dan orang tua mbak laili sudah meninggal dunia .
hal ini pun saya sampaikan kepada ibu sisi .karena kami sadar hal terpenting yang sangat di butuhkan saat ini adalah suport dan motivasi untuk menguatkan kondisi psikologis nya .
Lalu di susul oleh ibu sisi yang mengunjunginya dan memberinya semangat .
Serta untuk mengetahui secara langsung tentang kondisi nya dan sehngga kami tahu apa yang bisa kami lakukan untuk meringankan beban nya .
kami tetap berkomunikasi karena hanya itu yang bisa saya lakukan .
mbak laili pun merasa lebih nyaman karena saya menekankan ke dia bahwa .status kita sama ,kita sama sama pekerja . jangan ada rasa sungkan sedikitpun untuk bicara bila ada yang ingin d bicarakan
dari situ saya merasa kan semangat nya mulai tumbuh .
kami terus berkomunikasi sekedar menanykan kabar .dan dia pasti menunggu hari minggu saya akan datang . karena memang hanya hari minggu saya bisa libur .'dan pasti saya sempatkan datang menjenguknya meskipun harus menunggu semu aktivitas saya selesai dulu .
dan di saat terakhir saa mengunjungi nya tgl 23 juni sore hari .
dan saya habiskan waktu sampai jam 9 malam .
mbak laili sudah terlihat jauh lebih segar dan berseri .sangat excited karena akan segera pulang keesokan hari nya .
dan dia bilang nanti jam 4 subuh harus bangun dan bersiap karena jam 5 sudah di jemput untuk menuju bandara .
tibalah saat nya saya harus pamit untuk pulang .
selain karena sudah malam dan juga tempat saya juga jauh .
di situlah dia menangis sejadi jadi nya .'
sementara saya harus bertahan untuk tetap terlihat kuat .meskipun sebenarnya sangat berat .
sedih -haru-dan bahagia pastinya melihat dia akan segera pulang dan bertemu keluarganya .
dan harus tetap optimis bahwa dia bisa sembuh dan pulih kembali .
dalam penerbangannya mbak laili di dampingi oleh pihak kbri sampai ke indonesia .
dan dia menghubungi saya lagi dan mengatakan bahwa dia di pesan .bila ada apa2 di minta menghubungi nmer yang di berikan .
dan saya pun mengucapkan alhamdulillah dan terima kasih kepada pihak pihak yang telah melakukan pemulangan dan pendampingan untuk teman kita .
cde -kbri -bp3tki -dan juga sbmi yang sama2 mengupdate info nya .
tidak ketinggalan juga aparat desa setempat ang ikut menjemput di bandara surabaya .
saya menyarankan agar jangan ragu untuk menghubungi nomer2 yang di berika tersebut untuk meminta arahan karena pasti masih ada rawatan atau pengobatan lanjutan .
tapi mbak laili tetap merasa sungkan untuk menghubungi .
mbak laili harus untuk melakukan check up pada tgl 9 juli tapi dengan beaya sendiri .
ketika saya bertanya .bukan kah ada bpjs ?.
Memang ada bpjs dan boleh meminta rujukan dari puskesmas terdekat .
Tapi masalahnya adalah rumha sakit yang melayani bpjs jaraknya jauh .sedagkan dia harus menyewa kendaraan untuk pergi ke sana .karena kondisi yang masih belum bisa jalan sehingga tidak mungkin untuk naik turun angkot .
belum lagi menunggu antrian .jadi ada pertimbangan 2 lain yang membuat dia harus menerima pilihan yang sulit .
dan hingga sekarang kami masih terus berkomunikasi sekedar untuk menayakan kabar dan keadaan nya .
Kadang saya sendiri merasa tidak bisa berbuat banyak meskipun ingin sekali membantu meringankan beban nya .
sudah lama saya ingin menulis ini tapi karena saya sendiri tidak mengetahui secara langsung kondisi keluarganya .
meskipun mbak laili sendiri mengizinkan saya untuk menulis tentang kondisinya .
bukan nya tidak percaya tapi saya tidak ingin melakukan kesalahan dalam menyampaikan sebuah berita .
dan saya menghubungi pak wahib ghozali /aparat desa setempat .
untuk meminta tambahan informasi dan cross check tentang kondisi yang sebenarnya .terutama keadaan ekonomy nya .
serta minta izin untuk menulis nya ,karena mbak laili adalah warga nya .
Beliau mengijinkan dan membenarkan kondisi keluarga mbak laili memang sama seperti apa yang dia ceritakan .
dan pak wahib juga lah yang ikut menjemput nya di bandara dulu .
kami sengaja tidak pernah mengexpose atau memberitakan hal ini meskipun sudah lbih dari 2 bulan .
karena kami hanya sebagai pihak yang ''mengetahui '' dalanm hal ini .
dan bukan pihak yang menangani secara langsung .
mesipun ibu sisi dan home juga melakukan sesuatu buat mbak laili .
Tapi bgai kami itu adalah hal yang sdh biasa kami lakukan jadi tidak kami anggap itu hal biasa .
Tapi karena saya sendiri adalah orang yang terus melakukan komunikasi sampai hari ini dan hampir tiap hari meskipun hanya bertanya kabar .
saya sendiri merasa terpanggil untuk menulis nya .
dengan harapan akan terbaca oleh teman2 atau masyarakat .terutama sesama PMI ..atau penggiat PMI .untuk mengetahui bahwa ada saudara kita yang sekarang masih dalam pemulihan dan membutuhkan suport ..
tulisan ini saya buat dengan izin dari yang bersangkutan .
saya juga sudah minta izin ke aparat desa setempat .
ucapan terima kasih dari mbak laili ulfa yang ingin di sampaikan melaui tulisan ini
untuk pihak pihak yang sudah membantu semua proses sampai pemulangan .
kbri singapore -cde -lp3tki surabaya - sbmi - home .
salam solidaritas
nara sumber : laili ulfah
di komformasi oleh : pak wahib ghozali
penulis NA
laili ulfah beralamat di :
desa : mojopetung rt 01 rw 01
kec ; dukun
kab ; gresik
Komentar
Posting Komentar