Langsung ke konten utama

PERLINDUNGAN ,PEMBEKALAN DAN INFORMASI BAGI CPMI



PENTINGNYA  INFORMASI YANG BENAR BAGI CPMI YANG HARUS DI PERKUAT DARI BAWAH .

permasalahan demi permasalahan bagi PMI akan terus beriringan .
silih berganti yang seakan tidak akan ada ujungnya .
masalah demi masalah secara terus menerus bermunculan seperti timbul tengelam .
bukan hanya masalah yang baru muncul ,tetapi masalah yang sebenarnya merupakan masalah lama tapi muncul dengan cara cara berbeda.
saya hanya akan mengambil contoh permasalahn pmi yang bekerja di singapura saja .
bila saya mencoba kembali melihat ke belakang .
bila kita melihat dari regulasi yang terus ada perbaikan dari waktu ke waktu ,sudah selayaknya pmi saat ini lebih mandiri .
mandiri dalam arti mereka memiliki posisi tawar yang lebih kuat ,karena kualitas kelayakan kerja dan  yang memang sudah di perbaiki dari waktu ke waktu .
dulu pekerja dari ndonesia sudah memiliki image tersendiri di kalangan employer .
orang indonesia itu manut , nurut dan bukan penuntut.
sehingga banyak terjadi exploitasi terhadap teman2 pekerja kita .
karena pada umumnya kita tidak tahu hak hak kita .
karena kita sudah terbiasa di brain wash ketika kita berada di training centre.
training centre yang menjadi tempat pendidikan dan pelatihan kelayakan kerja  bagi cpmi..
namun di sana akan terus di terapkan sikap manut,nurut dan tidak boleh menuntut .
cpmi di letak kan dalam posisi yang harus sadar di mana posisi kita .
tapi tidak di imbangi dengan pengetahuan tentang hak hak kita .
karena pap di berikan hanya sesaat sebelum cpmi tersebut di berangkatkan .
yang sudah barang tentu kondisi psychologys kami 'secara umum' sudah tidak bisa fokus untuk memahami hal tersebut.
karena yang ada dalam pikiran kami hanya ingin segera berangkat dan mulai bekerja .
sedangkan mayoritas cpmi berasal dari kota kota kecil atau bahkan dari desa desa yang ,tidak sedikit yang berpendidikan sangat minim.
( tidak semua nya )
namun dengan berjalan nya waktu .perbaikan perlindungan dan regulasi pun mulai berubah .
semua tidak bisa lepas dari peran NGO yang memang fokus untuk memperjuangkan hak pekerja  migran ,khususnya sektor domestic workers /prt.kampanye tentang hak hak domestic worker terus di gaungkan ,termasuk mandatory day off ( hari libur sehari dalam satu minggu  )
meskipun sampai saat ini hal tersebut masih berupa mandatory. dan bukan compulsory.
yang artinya masih merupakan sebuah option atau pilihan ,antara libur atau di ganti dengan kompensasi .
( di bayar satu hari kerja untuk seiap hari libur yang tidak di berikan ,on top off basic salary ).
dan kita tidak pernah lelah untuk memberikan informasi dan pamahamn tentang hak hak kita sebagai pekerja .kepada teman2 kita .
dan kita sendiri membuat sebuah program know your rights  /melalui penyuluhan penyuluhan yang kita lakukan baik di lapangan atau dalam pertemuan2 bahkan di media sosial..
namun di samping itu kita tetap memberikan informasi yang berimbang ,antara know your rights  dan peraturan serta regulasi yang ada di negara tempat kita bekerja yang harus kita taati.
semakin ke sini ,mayoritas pmi kita sudah mendapatkan hak nya ,hak libur ,hak untuk akses komunikasi .
dan kebijakan standart gaji minimum yang di keluarkan oleh kbri.
namun...
masalah baru pun tetap bermunculan justru setelah teman2 memahami tentang hak hak sebagai pekerja ,
keseimbangan informasi jadi berbalik .
karena banyak dari cpmi hanya menerima informasi tentang hal baiknya saja .sehingga pemahaman tentang perlindungan menjadi sangat lemah ..
sebagai cpmi yang berangkat melalui jalur resmi sudah pasti mereka mendapat kan pembekalan tersebut meskipun hanya di atas kertas '
.karena pada umum nya mereka masih kebingungan mencari informasi apa yang harus di lakukan, ketika mereka mendapat masalah..
lalu bagaimana dengan mereka yang berangkat dengan jalur mandiri /calling visa / yang sering juga di sebut unprosedural??
mereka memilih jalur tersebut tentu dengan berbagai pertimbangan. terutama cost / beaya penempatan yang lebih ringan ..
di lain sisi .karena negara tujuan pun melegalkan itu .
sehingga mereka abai akan hak perlindungan yang seharusnya di dapatkan sebelum mereka berangkat
Bukan berarti mereka melawan kebijakan yang ada..
dan kondisi tersebut juga menjadi ajang exploitasi bagi para calo / sponsor yang mengambil keuntungan besar besaran yang harus di bayar oleh PMI dengan sistem potongan gaji yang sangat tinggi jumlahnya .
( dari yang seharusnya sekitar $2.400 .mejandi $3.000 - $4.000.
dan pad akhirnya pmi tetaplah menjadi korban nya.
tentu saja tidak mudah untuk memberantas praktek praktek seperti ini .
karena bersumber dari berbagai aspek .
tidak akan ada jalan keluar kalau kita hanya saling menyalahkan .
memberatas calo calo nakal juga harus tetap di lakukan.
tapi juga di imbangi dengan penyuluhan yang harus bisa menembus pelosok2 desa. tentang pentingnya membekali diri sebelum berangkat ke luar negri ..
tapi juga beaya penempatan yang ringan yang pasti akan menjadi pertimbangan utama bagi cpmi itu sendiri...

PMI wajib di lindungi
PMI bukan untuk di exploitasi

photo dari   :istry yanti
lokasi           : city plaza field
penulis        : N A


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seminar Perempuan KBRI Singapura

SEMINAR PEREMPUAN Perilaku Sehat, Wanita Tangguh. KBRI Singapura, minggu 29-09-2024 Dharma Wanita Persatuan KBRI Singapura mengadakan acara seminar bertema perempuan, yang diadakan di ruang Nusantara KBRI Singapura. Dr. Merisa Auditanya Taufik menjadi pembicara di acara tersebut, yang memberikan materi seminat tentang hal-hal yang tentang kesehatan perempuan. Dan  dihadiri oleh kurang lebih 200  pekerja migran Indonesia yang merupakan pekerja perempuan. Acara dibuka dengan sambutan dari Ibu Nuri Widowati Suryo Pratomo sebagai ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI Singapura. Yang kemudian dilanjutkan ke acara inti. Pemaparan materi diawali dengan point penting yaitu : Perempuan Adalah Sosok Penting Kehidupan.  1.Karena perempuan diberikan rahim untuk proses kelangsungan hidup manusia. 2.Perempuan dibekali naluri keibuan untuk meberikan cinta dan kehangatan. 3.Perempuan sebagai 'sekolah pertama' untuk anak-anaknya. Kemudian dilanjut dengan materi-materi yang tidak ...

PMI BERTAHAN DI LUAR NEGERI KARENA APA?

                                  Bertahun-Tahun Bertahan di Negara orang, Sampai Kapan? Bicara tentang PMI (Pekerja Migran Indonesia) memang selalu menarik, karena ada banyak cerita yang beragam dan mungkin hanya difahami oleh sesama PMI itu sendiri, dan mereka yang memiliki concern terhadapa permasalahan PMI. PMI berasal dari berbagai background kehidupan yang bermacam-macam. Namun pada dasarnya, kondisi ekonomi-lah yang menjadi alasan terbesar, yang membuat mereka harus meninggalkan Indonesia untuk bekerja di negara orang.Tidak semua orang bisa memahami PMI, baik dari latar belakang, kondisi kerja, juga kesehatan mental karena tekanan yang harus dialaminya. Di sini kita akan mengupas kondisi yang dialami PMI pada umumnya. Khususnya sektor pekerja rumah tangga. Pada tahap awal ketika PMI baru menginjakkan kaki di negara orang atau masuk ke tempat kerja, pasti mengalami yag nemanya "culture shock". Ya...

AKU DIPULANGKAN DAN DI BLACKLIST

TERJEBAK LOAN SHARK / RENTENIR DI SINGAPURA. Kak aku di blacklist dan tidak bisa ke Singapura lagi. Padahal aku masih ingin bekerja kak. Begitulah kalimat yang terucap dari seoarang PMI. Meskipun kalimat itu di sampaikan melalui chat, tapi bisa kita rasakan ada rasa kecewa, sedih namun pasrah yang tergambar di sana. Ya, dia adalah seorang PRT migran yang harus pulang ke indonesia baru -baru ini, dan ingin berbagi cerita tentang pengalaman pahit yang di alaminya. Perkenalkan Namaku Ruby, aku adalah seorang ibu PMI asal Jawa Tengah, tepatnya dari sebuah desa di kabupaten Brebes.  Aku seorang ibu tunggal dengan tiga anak, yang menjadi PMI dan bekerja di Singapura. Aku ingin menjadikan pengalaman buruk ini sebagai pelajaran dan juga pengingat untuk kawak-kawan yang lain. Agar kita lebih berhati-hati dan mencari tahu apa tentang hal hal yang membahayakan diri kita sebagai PMI. Aku bekerja menjaga lansia ( Ahgong ). S elama tiga tahun bekerja, aku menjalani pekerjaanku sebaik mungkin. Me...