Langsung ke konten utama

MY SUPORTIVE EMPLOYER

by : NOVIA ARLUMA

sebagai pekerja pimgran ,saya merasa sangat beruntung karena bertemu dengan employer yang sangat baik dan mengerti keadaan saya..saya bertemu dengan mereka di awal tahun 2016 melalui teman saya yang bekerja pada teman dari employer saya yag sekarang.
setekah melalui nterview beberapa orang yang melamar .akhirnya mereka memutuskan untuk mempekerjakan saya .
meskiun saya bukan orang baru lagi di singapura .tapi tetaplah saya harus melewati masa masa adaptasi / atau penyesuaian diri di dalam keluarga mereka .karena setiap keluarga pasti punya peraturan yang berbeda ,dan saya sangat faham akan hal itu.
satu hal yang saya tekankan pada diri saya adalah, saya harus bisa membangun hubungan yang baaik dan sehat dengan keluaarha employer saya .
sebagai seorang pekerja yang sedikit banyak memahami tentang hak hak saya ,saya tetap harus pandai menempatkan diri .
bagi saya ,hubungan yang baik antara employer dan pekerja tidak mengharuskan mereka menganggap kita sebagai bagian dari keluarga .
tapi yang terpenting adalah bagaimana mereka memperlakukan saya sebagaia pekerja dan sebagai manusia.
saya pun tidan menuntut hal yang melebihi kewajaran .tapi semua nya justru sya terima dari mereka.
employer syaa sangat mnedukung aktivitas saya.dan juga bisa menjadi pendengar yang baik ,juga tempat berbagi ketika saya sedag punya masalah.meskipun itu masalah pribadi saya.
karena saya pun sadar ,bila saya sedang mempunyai masalah ,secra otomatis itu akan mengganggu pekerjaan saya,apalagi saya menjaga anak kecil .
saya beranikan diri untuk membuka percakapan setiap kali saya merasa ada hal yang ingin saya ungkapkan .
begitu juga bila ada hal hal yang saya rasa kurang sesauai dalam kondisi kerja saya .
karena kedua employer saya sama sama sibuk bekerja .otomatis saya yang bertanggung jawab dalam hal apapun di rumah .saya harus punya inisiative untuk membuka percakapan,yang tentu saja saya harus pandai melihat situasi,kapan waktu yang tepat untuk bicara.
Employer saya adalah orang yang sangat baik dan sangat menghargai saya meskioun saya adalah pekerja di rumah mereka.
dan karena hal itulah yang membuat saya juga semakin hormat dan sangat menghargai mereka .
mereka tidak pernah mengusik kehidupan pribadi saya.kecuali saya yang dengan sukarela sharing dengan mereka tentang permasalahan saya.

well..
cerita ini bermula beberapa bulan yang lalu .ketika saya hampir kehilangan kontrol .hampir kehilangan kendali,bahkan saya merasa hampir kehilangan diri saya sendiri.
saya hampir tidak mengenali diri saya yang dulu.
sosok perempuan pekerja keras yang berani bersuara untuk menyuarakan hak hak perkja lain nya .
sosok pekerja yang sangat aktive dan energyc .sosok pekerja yang sangat ingin terus belajra dan belajar tentang banyak hal .
lambat laun hal itu berubah secara perlahan .semua nya aku sadari ,namun aku seperti tidak memiliki kekuatan untuk melawan keadaan.sejujurnya pelan pelan aku merasa ada yang hilang dari diriku.
sering aku bertanya pada diri sendiri ,benarkah aku bahagia dengan keadaan ini ??
ikhlaskah aku untuk kehilangan diri sendiri ??
namun aku benar benar seperti tidak punya kekuatan untuk melawan keadaan ini .
antara jiwa yang ingin berontak ,tapi di sana ada bayang bayang harapan yang memaksa aku untuk mengalah .
dan memaksa hati ini untuk memutuskan ,kalau memang ini yang terbaik untuk semuanya ,pasti akan ada kebaikan untuk ku juga .
karena kebahagiaan keluargaku adalah kebahagiaanku juga ,itu prinsip ku .

namun ketika aku menemukan kenyataan yang ama sekali tidak terduga .
di situ aku merasa blank.hilang akal dan tidak tahu lagi harus berbuat apa .
aku merasa kecewa ,merasa sakit,di bohongi dan semua campur aduk menjadi satu...
sampai pad akhirnya employerku bertanya ,dan di itulah aku cerita bahwa aku ada masalah dan aku butuh waktu utnuk menyelesaikan masalahku ,maaf kalau kondisiku ini akan berpengaruh pada pekerjaan ku .pikiranku sedang kalut.
mereka mengerti keadaanku dan sangat menghargai aku ,dan memberikan waktu aku untuk lbih tenang .bahkan ketika aku memutuskan untuk take a break /cuti dari aktivitasku di lembaga yang menaungiku..dan menghabiskan waktu hari liburku hanya dengan mengurung diri di dalam kamar,mereka mengerti dan hanya menanyakan ,
novia ,kamu baik baik saja kan ???
sampai beberapa minggu kemudian mereka oun bertanya lagi .
novia kapan kamu kembali seperti dulu lagi dengan aktivitasmu .
jangan lama2 berdiam diri ,gak bagus.
aku pun menjawab ,beberapa minggu lagi ,sebenarnya sekarang pun aku sudah erasa lbih baik ,tapi aku tunggu sampai aku benar2 siap utnuk beraktivitas seperti dulu.
karena tugas dan aktivitas ku adalah menerima aduan ,memberikan counselling pada sesama pekerja .gak mungkin aku bisa menjadi pendengar yang baik bagi mereka sedangkan aku sendiri masih dalam keadaan kacau seperti ini .
dan employerku mengerti itu.

Hingga tibalah saatnya .aku siap untuk beraktivitas lagi .
aku hubungi atasan di lembagaku dan aku bilang bahwa sudah cukup waktuku untuk istirahat ,aku siap beraktivitas seperti dulu lagi.
hingga kita buat janji untuk bertemu dan kita bicara banyak hal .dari situlah aku mulai menata kembali pikiranku .
aku mengumpulkan kembali kekuatan ku yang pernah berserakan tak berbentuk .
perlahan ,aku mulai beraktivitas .
aku merasa seperti terlahir kembali,aku seperti menemukan diriku yang dulu ,
dan aku berusaha mengumpulkan energy positive dari sekeliligku ,
spirit itu terus tumbuh dari hari ke hari ,meskipun ada saja gangguan dari mantan ku yang sengaja ingin menjatuhkan ku .
aku berusaha untuk tidak terpancing dan fokus pada apa yg aku jalani .
karena aku yakin ,siapapun akan mendukung keputusan ku untuk meninggakan nya dengan alasan tersebut .
tentu saja aku mendapat suport kekuatan dari keluarga ,\.
beberapa teman yang memahami masalahku sebenarnya .
dan yang pasti suport dari employer ku .
mereka senang dan happy ketika melihat ku aktive lagi seperti dulu.
mereka mendukung setiap aktivitas ku .dan mereka juga diam diam memperhatikan aku dan bilang.
kita bisa melihat kalau kamu lebih happy sekarang .

terima kasih my employer
denan suport kalian aku merasa lebih kuat dan lebih menghormati serta menghargai kalian .
kalian bukan hanya orang yang menggaji aku.
tapi kaian juga sangat menghargai aku sebagaimana manusia ,yang punya hak dan punya masalah dan kehidupan sendiri dan juga punya hak untuk memilih dan memutuskan apa yang ku anggap baik .

thank you
madam : melohy he
sir         :chasper johansen


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seminar Perempuan KBRI Singapura

SEMINAR PEREMPUAN Perilaku Sehat, Wanita Tangguh. KBRI Singapura, minggu 29-09-2024 Dharma Wanita Persatuan KBRI Singapura mengadakan acara seminar bertema perempuan, yang diadakan di ruang Nusantara KBRI Singapura. Dr. Merisa Auditanya Taufik menjadi pembicara di acara tersebut, yang memberikan materi seminat tentang hal-hal yang tentang kesehatan perempuan. Dan  dihadiri oleh kurang lebih 200  pekerja migran Indonesia yang merupakan pekerja perempuan. Acara dibuka dengan sambutan dari Ibu Nuri Widowati Suryo Pratomo sebagai ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI Singapura. Yang kemudian dilanjutkan ke acara inti. Pemaparan materi diawali dengan point penting yaitu : Perempuan Adalah Sosok Penting Kehidupan.  1.Karena perempuan diberikan rahim untuk proses kelangsungan hidup manusia. 2.Perempuan dibekali naluri keibuan untuk meberikan cinta dan kehangatan. 3.Perempuan sebagai 'sekolah pertama' untuk anak-anaknya. Kemudian dilanjut dengan materi-materi yang tidak ...

PMI BERTAHAN DI LUAR NEGERI KARENA APA?

                                  Bertahun-Tahun Bertahan di Negara orang, Sampai Kapan? Bicara tentang PMI (Pekerja Migran Indonesia) memang selalu menarik, karena ada banyak cerita yang beragam dan mungkin hanya difahami oleh sesama PMI itu sendiri, dan mereka yang memiliki concern terhadapa permasalahan PMI. PMI berasal dari berbagai background kehidupan yang bermacam-macam. Namun pada dasarnya, kondisi ekonomi-lah yang menjadi alasan terbesar, yang membuat mereka harus meninggalkan Indonesia untuk bekerja di negara orang.Tidak semua orang bisa memahami PMI, baik dari latar belakang, kondisi kerja, juga kesehatan mental karena tekanan yang harus dialaminya. Di sini kita akan mengupas kondisi yang dialami PMI pada umumnya. Khususnya sektor pekerja rumah tangga. Pada tahap awal ketika PMI baru menginjakkan kaki di negara orang atau masuk ke tempat kerja, pasti mengalami yag nemanya "culture shock". Ya...

RENUNGAN SENJA KORBAN HUMAN TRAFICKING part-6

  TAK PERNAH KU SANGKA AKU AKAN MENGHABISKAN MASA TUAKU SENDIRIAN. Renungan senja seorang mantan PMI yang pernah bekerja di Malaysia. Dia yang pernah menjadi korban human traficking, dan hampir kehilangan nyawa di ujung senapan seorang mandor perkebunan kelapa sawit. Edisi sebelumnya ... Kami harus mendekam di tahanan karena di anggap melangar undang-undang imigrasi. Selain di anggap memalsukan data, kami juga bekerja secara ilegal tanpa ada dokumen resmi.  Yang sebenarnya kami adalah korban dari para sponsor atau calo yang memperjual belikan kami layaknya barang.  Ya. Kami adalah korban human traficking, kami adalah korban dari jaringan perdagangan orang. Setelah melewati waktu beberapa bulan kami di dalam tahanan akhirnya kami di keluarkan untuk kemudian di deportasi. Kami di bawa ke pelabuhan dan di seberangkan dengan perahu kecil dengan tangan terborgol satu sama lain. Entah bagaimana nasib kami andai saja ada kecelakaan atau perahu itu terbalik. Tapi begitulah kenyat...