Langsung ke konten utama

GRADUATION HOME ACADEMY 3 -2019 & PEMILIHAN PUTRI HOME KARTINI


Pada hari minggu tgl 07-07-2019 .HOME  singapura melaksanakan graduation atau wisuda bagi pekerja migran yang mengikuti kursus di bawah HOME ACADEMY 3 atau indonesian group yang di jalankan oleh PMI yang tergabung dalam HOME ACADEMY TEAM .Dan di koordinsi langsung oleh ibu SISI SUKIATO  yang menjabat sebagai director administrasi HOME ACADEMY.

Ibu sisi sukiato menyampaikan dalam sambutan nya bahwa.home academy graduation memberikan keyakinan diri pada plrt untuk membuktikan talent,skills.Dan edukasi memberikan pengenalan identitas dan menungkatkan martabat mereka .
melalui home academy mereka berani bermimpi.dan banyak terbukti mereka berhasil berdikari setelah pulang ke kampung halaman.

Dan untuk fashion show dan pemilihan putri home kartini yang memilih tema pakaian tradisional indonesia.kita juga turut melestarikan budaya indonesia.dan melepaskan kerinduan kami akan tanah air yang indah dan kami cintai ,di mana keluarga kami berada dan tetap menjadi identitas kami sebagai PMI.
Untuk pemiliha putri home kartini sendiri ,selain kita melestrikan budaya dengan pakaian tradisional nya .juga dengan tujuan untuk mencari DUTA home ,yang mengemban tugas untuk memperkenalkan HOME ke dalam komunitas yang bergerak di bidang ajang pemilihan talent modelling atau fashion show .yang sering di adakan di tempat tempat lain di singapura dan di adakan oleh orang2 yang profesional di bidangnya .

HOME KARTINI sebagai panitia akan menjadi panutan bagi Pekerja migran di singapura dengan melalui berbagai kegiatan yang positive .
HOME singapura menyuarakan hak asasi manusia .dan juga hak pekerja migran dengan berbagai kegiatan .dan menyentuh serta mengenalkan  homesecara langsung dari aktivitas yang berbeda .

profile tentang HOME KARTINI  akan kami sampaikan dalam tulisan yang terpisah . 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seminar Perempuan KBRI Singapura

SEMINAR PEREMPUAN Perilaku Sehat, Wanita Tangguh. KBRI Singapura, minggu 29-09-2024 Dharma Wanita Persatuan KBRI Singapura mengadakan acara seminar bertema perempuan, yang diadakan di ruang Nusantara KBRI Singapura. Dr. Merisa Auditanya Taufik menjadi pembicara di acara tersebut, yang memberikan materi seminat tentang hal-hal yang tentang kesehatan perempuan. Dan  dihadiri oleh kurang lebih 200  pekerja migran Indonesia yang merupakan pekerja perempuan. Acara dibuka dengan sambutan dari Ibu Nuri Widowati Suryo Pratomo sebagai ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI Singapura. Yang kemudian dilanjutkan ke acara inti. Pemaparan materi diawali dengan point penting yaitu : Perempuan Adalah Sosok Penting Kehidupan.  1.Karena perempuan diberikan rahim untuk proses kelangsungan hidup manusia. 2.Perempuan dibekali naluri keibuan untuk meberikan cinta dan kehangatan. 3.Perempuan sebagai 'sekolah pertama' untuk anak-anaknya. Kemudian dilanjut dengan materi-materi yang tidak ...

PMI BERTAHAN DI LUAR NEGERI KARENA APA?

                                  Bertahun-Tahun Bertahan di Negara orang, Sampai Kapan? Bicara tentang PMI (Pekerja Migran Indonesia) memang selalu menarik, karena ada banyak cerita yang beragam dan mungkin hanya difahami oleh sesama PMI itu sendiri, dan mereka yang memiliki concern terhadapa permasalahan PMI. PMI berasal dari berbagai background kehidupan yang bermacam-macam. Namun pada dasarnya, kondisi ekonomi-lah yang menjadi alasan terbesar, yang membuat mereka harus meninggalkan Indonesia untuk bekerja di negara orang.Tidak semua orang bisa memahami PMI, baik dari latar belakang, kondisi kerja, juga kesehatan mental karena tekanan yang harus dialaminya. Di sini kita akan mengupas kondisi yang dialami PMI pada umumnya. Khususnya sektor pekerja rumah tangga. Pada tahap awal ketika PMI baru menginjakkan kaki di negara orang atau masuk ke tempat kerja, pasti mengalami yag nemanya "culture shock". Ya...

RENUNGAN SENJA KORBAN HUMAN TRAFICKING part-6

  TAK PERNAH KU SANGKA AKU AKAN MENGHABISKAN MASA TUAKU SENDIRIAN. Renungan senja seorang mantan PMI yang pernah bekerja di Malaysia. Dia yang pernah menjadi korban human traficking, dan hampir kehilangan nyawa di ujung senapan seorang mandor perkebunan kelapa sawit. Edisi sebelumnya ... Kami harus mendekam di tahanan karena di anggap melangar undang-undang imigrasi. Selain di anggap memalsukan data, kami juga bekerja secara ilegal tanpa ada dokumen resmi.  Yang sebenarnya kami adalah korban dari para sponsor atau calo yang memperjual belikan kami layaknya barang.  Ya. Kami adalah korban human traficking, kami adalah korban dari jaringan perdagangan orang. Setelah melewati waktu beberapa bulan kami di dalam tahanan akhirnya kami di keluarkan untuk kemudian di deportasi. Kami di bawa ke pelabuhan dan di seberangkan dengan perahu kecil dengan tangan terborgol satu sama lain. Entah bagaimana nasib kami andai saja ada kecelakaan atau perahu itu terbalik. Tapi begitulah kenyat...